DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................................
1.1
Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3
Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAAN.................................................................................
........ 2.1
Mammogram........................................................................................ 7
........... 2.2 CT -Scan.............................................................................................. 12
........... 2.3 USG atau ultrasonografi...................................................................... 18
BAB
III PENUTUP............................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 19
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam pemeriksaan USG,
CT-Scan maupun mammogram itu dilakukan dengan sebuah alat atau teknologi yang
meliputi prosesnya melalui alat sebuah komputer tujuannya untuk membantu proses
dalam pemeriksaan sebuah kesehatan dalam bidang kebidanan atau kedokteraan.
Dimana USG atau ultrasonografi sesuatu yang dirancang untuk digunakan dalam
meningkatkan pemeriksaan fisik dalam perjalanan perawatan pralahir atau hal ini
sangat umum bagi orang tua untuk meminta print out dari gambar bayi mereka,
sedangkan CT-Scan merupakan alat kedokteran yang digunakan
untuk menampilkan gambar penampang tubuh yang dideteksi menggunakan sinar X-Ray
dengan bantuan
komputer begitu pula mammogram untuk mendeteksi kanker payudara.
2.1
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas
pada makalah ini, diantaranya :
1. Bagimana
teknologi mammogram dalam bidang kesehatan berkaitan komputer
2. Bagimana
teknolgi CT-Scan kebidanan berkaitan dalam kkomputer untuk pemeriksaan dalam penampang tubuh.
3.
Bagaimana teknologi USG kebidanan melalui komputer untuk melihat keadaan bayi
dalam kandungan.
3.1 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah keterampilan dasar kebidanan selain itu diharapkan mahasiswa agar
mampu :
1. Mengetahui
dan memahami prinsip kerja alat kesehatan dalam kebidanan maupun kedokteran
untuk membantu pasien.
2. Mengetahui
dan memahami Mengetahui dan memahami konsep komputer dalam kehidupan
sehari-hari melalui pemeriksaan Mammogram, CT-Scan dan USG .
3. Mengetahui
dan memahami cara kerja alat-alat yang di kesehatan yang berkaitan dengan
komputer
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1 Mammogram
1. Pengertian mammogram
Mammogram
adalah suatu proses penyinaraan sinar-X terhadap payudara. Mamogram diagnostik
digunakan untuk mendiagnosa penyakit payudara pada wanita yang mempunyai gejala
– gejala payudara. Pemeriksaan mammogram digunakan untuk mencari penyakit
payudara pada wanita yang tidak diketahui gejala-gejalanya (asimptomatik),
yaitu mereka yang tampak tidak mempunyai masalah pada payudara. Pemeriksaan
mammografi biasanya mencangkup dua pandangan (gambar sinar-X diambil dari
sudut-sudut yang berbeda) terhadap setiap payudara. Wanita yang menyusui masih
bisa melakukan mammogram, meski kemungkinan tidaklah begitu akurat. Terdapat
dua tipe mammogram.
1. Screnning mammogram
ditunjukan untuk wanita dengan payudara yang tak bermasalah. Mencangkup dua
pencintraan sinar-X untuk masing-masing payudara.
2. Diagnostic mammogram
yang dilakukan untuk mengevaluasi ketidaknormalan pada pasien baru ataupun
pasien lama yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan. Sebagai contoh, wanita
dengan kanker payudara yang ditangani dengan lumpektomi atau pengangkatan
benjolan payudra. Sinar-X tambahan dari sudut lain ataupun pencitraan khusus pada
area tertentu (yang diduga ada kanker) sehingga dilakukan.
Meski sinar-X pada
payudara telah dilakukan selama lebih dari 70 tahun. Namun mammografi moderen
baru ada sejak 1969. Unit sinar-X pertama yang didedikasikan pada pencitraan
payudara sudah tersedia. Peralatan mammogram moderen yang didesain untuk
sinar-X payudara menggunakan tingkat radiasi yang rendah, biasanya sekitar 0,1
hingga 0,2 rad dosis per sinar-X 9 (rad adalah ukuran dosis radiasi).
Banyak orang yang
perhatian dengan pencahayaan sinar-X,tapi tingkat radiasi yang digunakan dalam
mammogram moderen tidaklah secara signifikan meningkatkan resiko terkena kanker
payudara. Untuk melihat dosis ini, wanita yang menerima radiasi sebagian dari
perawatan kanker payudara akan menerima beberapa ribu rad. Jika dia melakukan
mammogram pertama dimulai pada usia 40 tahun dan terus berlanjut hingga berusia
90 tahun, sehingga dia akan menerima 20 hingga 40 rad. Contohnya lainnya itu,
terbang dari New York ke California menggunakan pesawat jet menyingkapkan
cahaya kepada seorang wanita kira-kira sejumlah radiasi yang sama dengan satu
mammogram. Dalam pemeriksaan
mammogram, payudara ditekan diantara dua pelat untuk memamparkan dan
menyebarkan jaringan tersebut. Meski tindakan ini mungkin tidak nyaman, namun
diperlukan untuk menghasilkan mammogram yang bagus dan dapat dibaca. Penekan
hanya berlangsung beberapa detik, sedangkan seluruh prosedur pemeriksaan
mammogram berjalan selama 20 menit.
Prosedur tersebut
menghasilkan gambar hitam putih pada lembar besar film atau dalam bentuk gambar
komputer digital yang “dibaca” atau ditafsirkan oleh seorang radiolog (dokter
yang sudah terlatih untuk menafsirkan gambar-gambar dari sinar-X, suara sangat
tinggi atau ultasonik, MRI, dan tes-tes semacamnya).
Di amerika serikat,
sejak 1 oktober 1994, mammogram hanya dapat dilakukan ditempat yang mendapat
sertifikat dari Food and Drug
Administration (FDA). Tempat yang memilikisertifikat FDA, secara resmi
mendapat izin praktik, mengintepretasi gambar, serta mengembangkan mammogram.
2. Fungsi
Mammogram
Para
dokter membaca film-film yang dihasilkan mammogram untuk mencari beberapa jenis
perubahan serta klasifikasi dan massa.
a. Klasifikasi
Klasifikasi
merupakan endapan-endapan mineral kecil yang ada dalam jaringan payudara yang
tampak. Seperti titik putih kecil pada film. Endapan-endapan ini mungkin
disebabkan oleh kanker.
Klasifikasi
dibagi menjadi dua jenis, yaitu terdiri
dari :
1. Makrokalsifikasi
Merupakan
suatu endapan kalsium kasar (lebig besar), yang kemungkinan besar
merepresentadikan perubahan-perubahan degeneratif dalam payudara, seperti
penuaan arteri-arteri payudara, luka lama atau peradangan. Endapan- endapan ini
dihubungkan dengan kondisi-kondisi jinak (bukan kanker) dan tidak membutuhkan
biopsi. Makrokalsifikasi ditemukan sekitar setengah wanita yang berusia lebih
dari 50 tahun, dan sekitar 1 dari 10 wanita yang dibawah 50 tahun.
2. Mikrokalsifikasi
Merupakan suatu bintik
kecil kalsium yang ada dalam payudara. Bintik-bintik ini mungkin tampak
tersendiri dalam kelompok-kelompok pada saat dilihat pada film.
Mikrokalsifikasi terlihat pada mammogram menjadi perhatian lebih, tapi tidak
selalu berarti bahwa kanker itu ada.
b. Massa
Massa yang mungkin
terjadi dengan atau tanpa klasifikasi merupakan perubahan penting lain yang
terlihat pada mammogram. Massa bisa berupa banyak hal, termasuk kista (bukan
kanker, melainkan kantong-kantong yang berisi cairan) dan tumor padat yang
bukan kanker (seperti fibroadenoma). Sebagian massa bisa dilihat dengan
mammogram periodik, sedangkan yang lain mungkin membutuhkan biopsi. Ukuran,
bentuk, dan margin sisi masa membantu radiolog untuk menentukan apakah kanker
itu ada atau tidak.
3. Batasan-batasan
penggunaan mammogram
Mammogram tidak bisa
membuktikan bahwa area yang tidak normal itu adalah kanker. Untuk mengetahui
kanker itu ada , sejumlah kecil jaringan harus diambil dan dilihat dengan mikroskop.
Prosedur inilah yang disebut biopsi. Pembahasan tentang biopsi akan dibahas
dalam bagian tersendiri.
Anda seharusnya juga
sadar bahwa mammogram bukanlah alat yang sempurna untuk menemukan kanker
payudara.
4. Kiat
penggunaan Mammogram
Berikut ini adalah
saran penting untuk memastikan bahwa anda menerima sebuah pemeriksaan mammogram
yang baik.
·
Menjalani mammogram mengharuskan anda
melepaskan baju bagian atas pinggang. Fasilitas akan memberi anda sebuah baju
khusus untuk dikenakan.
·
Teknologis (operator mammogram) akan ada
pada tempatnya untuk memposisikan payudara anda pada mammogram. Kebanyakan
teknologis adalah wanita. Anda dan teknologis hanya berdua dalam ruangan selama
mammogram dilakukan.
·
Untuk mendapatkan kualitas mammogram
yang baik, perlu dilakukan sedikit perataan atu pemaparan payudara. Teknisi
menempatkan payudara pada piring bawah mesin mammogram yang dibuat dari baja
dan mempunyai sebuah pengambar untuk menjaga film sinar-X atau kamera agar bisa
menghasilkan gambar digital. Sedangkan piring atsnya terbuat dari plastik,
direndahkan untuk menekan payudara selama beberapa detik, ketika teknisi
pengambilan gambar . seluruh prosedur pemeriksaan selama dua puluh menit.
Sedangkan penekanaan payudara menggunakan kedua piringan sebenernya hanya berlangsung
beberapa detik.
·
Semua fasilitas mammogram harus
mengirimkan hasil-hasilnya kepada anda dalam 30 hari. Pada umunya 50 hari.
·
Hanya dua hingga empat pemeriksaan
mammogram yang dilakukan setiap 1.000
pemeriksaan yang mengarah kepada kanker.
5. Mammogram
Digital
Mammogram digital merupakan juga dikenal
dengan sebagai mammogram bermedan digital penuh, atau FFDM atau full field
digital mammogram adalah mammogram yang sama dengan mammogram standar, dimana
sinar-X dugunakan untuk menghasikan sebuah citra payudara. Mammogram standar
direkam diatas lembar-lembar film fotografis besar, sedangkan mammogram digital
direkam dan disimpan pada sebuah komputer.
2.2 CT-Scan ( Computed
Tomography Scanner)
1. Pengertian
CT-Scan
CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah
suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut
kecil dari tulang tengkorak dan otak. CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa
yang mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh,
seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut.
Pemeriksaan
ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu
kelainan, yaitu :
a. Gambar lesi
dari tumor, hematoma dan abses.
b. Perubahan
vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark.
c. Hydrocephalus.
d. Inflamasi.
CT
Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan komputer berdaya
tinggi yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh gambaran
panampang-lintang dari badan. Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus yang
secara perlahan – lahan dipindahkan ke dalam cincin CT Scan. Scanner berputar
mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen. Waktu yang digunakan
sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit sampai 1 jam,
tergantung pada jenis CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk waktu check-in
nya).
Proses
scanning ini tidak menimbulkan rasa sakit . Sebelum dilakukan scanning pada
pasien, pasien disarankan tidak makan atau meminum cairan tertentu selama 4 jam
sebelum proses scanning. Bagaimanapun, tergantung pada jenis prosedur, adapula
prosedur scanning yang mengharuskan pasien untuk meminum suatu material cairan
kontras yang mana digunakan untuk melakukan proses scanning khususnya untuk
daerah perut.
2. Ct-San yang
berkaitan dengan komputer
Yaitu
merupakan pengendali dari semua instrument pada CT-Scan. Berfungsi untuk
melakukan proses scanning, rekonstruksi atau pengolahan data, menampilkan (
display) gambar serta untuk menganalisa gambar.
Adapun
elemen-elemen pada computer sebagai berikut :
1. Input Device
Adalah unit yang menterjemahkan data-data dari luar kedalam bahasa computer
sehingga dapat menjalankan program atau instruksi.
2.
CPU (central procesing unit)
Merupakan pusat pengolahan dan
pengelolaan dari keseluruhan system computer yang sedang bekerja. Terdiri atas
yaitu :
a. ALU
(arithmetic logic unit)
Berfungsi untuk melaksanakan proses berupa arithmetic operation
seperti penambahan, pengurangan,
pembagian, serta perkalian.
b. Control unit
Berfungsi untuk mengontrol keseluruhan system computer dalam melakukan
pengolahandata.
c. Memory unit
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data atau sebagai instruksi yang
sedang dikerjakan.
3.
Output Device
Digunakan untuk menampilkan hasil program atau instruksi sehingga dapat
dengan mudah dilihat oleh personilyang mengoperasikannya, misalnya CRT (Cathoda
Ray Tube).
4. Layar tv
monitor
Berfungsi sebagai alat untuk menampilkan gambar dari objek yang diperiksa
serta menampilkan instruksi-instruksi atau program yang diberikan.
5. Image
recording
Berfungsi untuk menyimpan program
hasil kerja dari computer ketika melakukan scanning, rekonstruksi dan display gambar.
Dan digunakan :
1) Magnetik
Disk
Digunakan untuk penyimpanan sementara dari data atau gambaran,
apabila gambaran akan ditampilkan dan diproses. Magnetic disk dapat menyimpan
dan mengirim data dengan cepat, bentuknya berupa piringan yang dilapisi bahan
ferromagnetic. Kapasitasnya sangat besar.
2) Floppy Disk
Biasa disebut dengan disket, merupakan modifikasi dari magnetic disk,
bentuknya kecil dan fleksibel atau lentur. Floppy disk mudah dibawa dan
disimpan. Kapaasitasnya relative kecil (sekarang sudah tidak digunakan lagi).
6. Operator
terminal
Merupakan pusat semua kegiatan scanning atau
pengoperasian system secara umum serta
berfungsi untuk merekontruksi hasil gambaran sesuai dengan kebutuhan.
7. Multiformat kamera
Digunakan untuk memperoleh gambaran permanen
pada film. Pada satu film dapat dihasilkan beberapa irisan gambar tergantung
jenis pesawat CT dan film yang digunakan.
Prinsip kerja CT-Scan
Dengan menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber radiasi yang berkas sinarnya dibatasi oleh kollimator, sinar x tersebut menembus tubuh dan diarahkan ke detektor. Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai dengan kepadatan tubuh sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang diterima menjadi arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi tegangan listrik analog. Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian dicatat oleh komputer. Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image Processor dan akhirnya dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar yang dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser Imager. Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi yang dipancarkan. Dalam CT scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut. Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi.
Pemerosesan
data
Dimana suatu sinar sempit (narrow beam) yang dihasilkan oleh X-ray
didadapatkan dari perubahan posisi dari tabung X-ray, hal ini juga dipengaruhi
oleh collimator dan detektor. Secara sederhana dapat digambarkan sebagai
berikut :
Sinar X-ray yang telah dideteksi oleh detektor kemudian dikonversi menjadi
arus listrik yang kemudian ditransmisikan ke komputer dalam bentuk sinyal
melaui proses berikut :
Setelah diperoleh arus listrik dan sinyal
aslinya, maka sinyal tadi dikonversi ke bentuk digital menggunakan A/D
Convertor agar sinyal digital ini dapat diolah oleh komputer sehingga membentuk
citra yang sebenarnya. Hasilnya dapat dilihat langsung pada monitor komputer
ataupun dicetak ke film.
2.3 ULTRASONOGRAFI
1. Pengertian
dan perkembangan USG
Ultrasonik
adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi daripada kemampuan
pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali.
Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 – 20.000 Cpd
(Cicles per detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini menggunakan frekuensi
1-10 MHz ( 1-10 juta Hz). Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan
dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser.
Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan menimbulkan tegangan
listrik. Fenomena ini disebut efek Piezo-electric, yang merupakan dasar
perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi
oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya,
kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara
frekuensi tinggi.
Kebidanan USG
pemindaian adalah Pencitraan USG metode yang dirancang untuk digunakan untuk meningkatkan pemeriksaan fisik dalam perjalanan
perawatan pralahir. Ada berbagai besar menggunakan untuk USG obstetric dan prosedur ini telah menjadi
bagian rutin dari perawatan pralahir bagi banyak perempuan, terutama perempuan
seluruh Eropa dan Amerika Utara. Hal ini telah menjadi sangat
umum bagi orang tua untuk meminta print-out dari gambar bayi mereka tumbuh dan teknisi yang sering
mencetak gambar mereka untuk melihat dan menjelaskan konfigurasi janin seperti yang terlihat pada
layar untuk orang tua, selama perjalanan scan USG kebidanan. Dalam pencitraan USG obstetri, frekuensi tinggi gelombang suara yang memantul dari tubuh untuk membuat gambar
yang akurat dari bagian dalam rahim. Gelombang Suara frekuensi sangat tinggi antara 3,5-7,0 megahertz
(3,5-7000000 siklus per detik) yang biasanya digunakan untuk tujuan ini. Hal
ini dicapai dengan menggunakan transduser yang berasal gelombang dan
menghasilkan gambar berdasarkan panjang waktu respon dan perubahan frekuensi.
Hasil USG kebidanan dibuat dapat baik diam atau gambar bergerak, dengan
teknologi canggih yang diimplementasikan untuk membuat gambar USG tiga dimensi
yang memberikan rincian lebih spesifik.
Gambar USG kebidanan dapat diperoleh dengan menutup perut wanita dalam gel
konduktif dan menjalankan transduser sepanjang perut, atau dengan memasukkan
transduser ke dalam saluran vagina untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas,
yang dikenal sebagai USG transvaginal. Gambar yang dihasilkan memberikan
gambaran rahim dan isinya, bersama dengan struktur tubuh yang berdekatan.
Pengukuran ini garis dasar dalam penilaian usia Kehamilan, ukuran dan pertumbuhan pada janin. Sebuah kandung kemih penuh sering wajib untuk prosedur
saat memindai perut dilakukan pada tahap awal kehamilan. Mungkin ada beberapa
ketidaknyamanan dari tekanan pada kandung kemih penuh.
Ada berbagai macam kegunaan untuk USG obstetri. Obstetrik pencitraan USG
lazim digunakan untuk mengevaluasi kehamilan. Ini mungkin termasuk menentukan
seberapa jauh sepanjang kehamilan dan mengkonfirmasikan bahwa janin berkembang
secara normal. Gerakan-gerakan seperti detak jantung janin dan kelainan pada
janin dapat dinilai dan pengukuran dapat dilakukan secara akurat berdasarkan
gambar yang ditampilkan pada monitor. USG juga dapat digunakan khusus untuk
memeriksa malformasi janin atau masalah, termasuk plasenta terpisah. Jika
seorang ibu datang dengan komplikasi kehamilan yang menunjukkan gawat janin,
USG kebidanan dapat digunakan sebagai alat diagnostik untuk memeriksa status
bayi tanpa harus menggunakan teknik invasif yang dapat membahayakan kehamilan.
2. Sumber
cahaya
Teknologi
radiasi yang diyakini paling kecil bahayanya atau bahkan tidak ada sama sekali
adalah MRI. Pasalnya, diagnostic imaging berteknologi tinggi ini menggunakan
medan magnet, frekuensi radio, dan seperangkat komputer untuk menghasilkan
gambar berupa potongan-potongan penampang tubuh manusia. Gambar ini diperoleh
dari hasil interaksi antara molekul sel tubuh dan sinyal yang dipancarkan oleh
frekuensi radio. Data yang didapat kemudian diolah komputer gambar yang
kemudian dicetak dalam bentuk foto. Citra yang dihasilkan dari USG adalah
memanfaatkan hasil pantulan (echo) dari gelombang ultrasonik apabila
ditrasmisikan pada tissue atau organ tertentu. Echo dari gelombang tersebut
kemudian dideteksi dengan transduser, yang mengubah gelombang akusitik ke
sinyal elektronik untuk dioleh dan direkonstruksi menjadi suatu citra.
Perkembangan tranduser ultrasonik dengan kemampuan resolusi yang baik, diikuti
dengan makin majunya teknologi komputer digital serta perangkat lunak
pendukungnya, membuat pengolahan citra secara digital dimungkinkan dalam USG,
bahkan untuk membuat rekonstruksi bentuk janin bayi dalam 3 dimensi dan 4
dimensi sudah mulai dikenal.
Komponen dalam Mesin USG
Pada
prinsipnya, ada tiga komponen mesin USG. Pertama, transduser, komponen yang dipegang
dokter atau tenaga medis, berfungsi mengalirkan gelombang suara dan menerima
pantulannya dan mengubah gelombang akusitik ke sinyal elektronik. Kedua,
monitor, berfungsi memunculkan gambar. Ketiga, mesin USG sendiri, berfungsi
mengubah pantulan gelombang suara menjadi gambar di monitor. Tugasnya mirip
dengan central proccesing unit (CPU) pada komputer personal.
Peralatan
yang digunakan dalam USG terdiri dari :
1.
Transducer
Transducer
adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa,
seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat.
Di dalam transducer terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan
gelombang yang disalurkan oleh transducer. Gelombang yang diterima masih dalam
bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini
adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang
dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2.
Monitor yang digunakan dalam USG
3.
Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya
untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah
CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti
pada CPU pada PC.
4.
Proses pengambilan gambar
Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang
dibangkitkan oleh kristal yang diberikan gelombang listrik. Gelombang
ultrasonik adalah gelombang suara yang melampaui batas pendengaran manusia
yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau 20.000 getaran per detik. Kristal nya
bisa terbuat dari berbagai macam, salah satunya adalah Quartz. Sifat kristal
semacam ini, akan memberikan getaran jika diberikan gelombang listrik. Alat
ultrasonik sendiri ada berbagai tipe. Ada Tipe Scan A, B dan C. Yang biasa
untuk mendeteksi crack pada baja adalah tipe A. Prinsip kerjanya mudah sekali.
Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk mengirimkan gelombang ultrasonik
dan menangkapnya kembali. Tipe B yaitu pada layar monitor (screen) echo nampak
sebagai suatu titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas
echo yang dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua
dimensi berupa penampang irisan tubuh. Yang tipe C dapat menampilkan Citra 3
Dimensi dengan cara menangkap pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal
tipisnya benda dalam suatu cairan. Karena ada berbagai macam gelombang
ultrasonik yang dipantulkan dalam waktu yang berbeda, gelombang-gelombang ini
lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk dirubah menjadi gambar.
- Prinsip Kerja alat USG
Transducer
bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik
yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer
yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari.
Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus
jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan
yang dilaluinya. Pantulan yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan
membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat
dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope.
Dengan demikian bila transducer digerakkan seolah-olah kita melakukan
irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran irisan-irisan
tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor. Masing-masing jaringan tubuh
mempunyai impedance accoustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan
ditimbulkan bermacam-macam jaringan, jaringan tersebut dikatakan echogenic.
Sedang jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada echo,
disebut anecho atau echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic,
misalnya : kista, asites, pembuluh darah besar, pericardial dan pleural
efusion.
Jenis pemeriksaan USG
1.
USG 2 Dimensi
Menampilkan
gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar
Yang baik
sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2.
USG 3 Dimensi
Dengan alat
USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar
yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh
janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang
berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang
diputar).
3.
USG 4 Dimensi
Sebetulnya
USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live
3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi,
gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan
membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4.
USG Doppler
Pemeriksaan
USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat
ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan
janin ini meliputi :
·
Gerak napas janin (minimal 2x10 menit).
·
Tonus (gerak janin)
·
Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm)
·
Doppler arteri umbilikalis
·
Reaktivitas denyut jantung janin.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Saat
ini teknologi sudah semakin canggih dan maju dimana alat untuk mendeteksi
penyakit serta pemeriksaan mengetahui kondisi janin dalam rahim, melalui USG salah
satu cara yang tidak asing di kalangan ibu hamil dan tentu saja di dunia
kedokteran kandungan, yaitu cara untuk memonitor perkembangan janin dalam
kandungan maupun pemeriksaan atau operasi payudara seperti mammogram dan
CT-Scan itu merupakan salah satu alat komputer yang saling berkaitan dalam
poses dibidang kesehatan maupun kebidanan.
Adapun
tujuan dari sebuah alat tersebut adalah
-
Membantu pemantauan pengobatan
-
Memantau perkembangan penyakit
-
Mengetahui kondisi janin dalam rahim
-
Mendeteksi kanker payudara
DAFTAR PUSTAKA
Pamungkas,
Zaviera (2011). Deteksi Dini Kanker Payudara : yogyakarta
Wikipedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar